AL-QUR’AN DAN INDUSTRI MODERN
16 06 2007https://bobbyjoyz.wordpress.com/category/kajian-al-quran/
Ada banyak keserasian antara ayat-ayat Al-Qur’an dengan berbagai macam industri modern
yang ditemukan oleh manusia. Contoh-contoh berikut menunjukkan isyarat
dari Al-Qur’an tentang kegiatan industri-industri tersebut, padahal
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 Masehi
dimana manusia pada waktu itu masih buta iptek.
Pertama, Al-Qur’an telah mengisyaratkan industri dan teknologi yang bermacam-macam, seperti industri logam (besi) di bidang militer dan sipil. Hal ini diisyaratkan dalam ayat,
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu (umat Israel) yang berterima kasih.” (QS. 34:13)
“Kemudian Kami tundukkan kepadanya (Sulaiman) angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan yang semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. 38:36-38)
Industri dan teknologi yang dikerjakan jin tidak berarti bahwa manusia tidak mampu mengerjakannya. Dalam kisah Sulaiman kita dapatkan sebagian manusia “yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab” (QS. 27:40) mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan oleh jin Ifrit.
Selain yang telah disebutkan, masih banyak industri yang diisyaratkan oleh Al-Qur’an.
Wassalaam.
Pertama, Al-Qur’an telah mengisyaratkan industri dan teknologi yang bermacam-macam, seperti industri logam (besi) di bidang militer dan sipil. Hal ini diisyaratkan dalam ayat,
“…Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,…” (QS. 57:25)
Frasa
“kekuatan yang hebat” mengisyaratkan industri-industri militer.
Sedangkan frasa “berbagai manfaat bagi manusia” mengisyaratkan industri
sipil.
Kedua, Al-Qur’an juga mengisyaratkan industri pangan dan minuman haram sebagaimana dalam ayat,
“Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki yang baik….” (QS. 16:67)
Ketiga, Al-Qur’an mengisyaratkan industri sesuatu yang bisa diambil dari hewan sebagaimana dalam ayat,
“Dan
Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia
menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang
ternak yang kamu merasa ringan (membawa) nya di waktu kamu berjalan dan
waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta
dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai)
sampai waktu (tertentu). (QS. 16:80)
Keempat, Al-Qur’an mengisyaratkan industri aksesori dan perhiasan sebagaimana dalam ayat,
“…Dan
dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan
atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu….” (QS. 13:17)
“…dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai;… (QS. 16:14)
Kelima, Al-Qur’an mengisyaratkan industri kapal laut sebagaimana dalam ayat,
“Lalu Kami wahyukan kepadanya: ‘Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami,… (QS. 23:27)
“Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya…. (QS. 11:38)
Keenam, Al-Qur’an
mengisyaratkan teknologi konstruksi bangunan sebagaimana telah
dipelajari oleh Ibrahim dan Ismail. Keduanya telah membangun rumah
pertama yang sangat kokoh untuk manusia sebagaimana dalam ayat,
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail… (QS. 2:127)
Ketujuh, Al-Qur’an mengisyaratkan teknologi waduk raksasa sebagaimana Dzulqarnain pernah membangunnya,
“berilah
aku potongan-potongan besi’. Hingga apabila besi itu telah sama rata
dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: ‘Tiuplah (api
itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun
berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas
besi panas itu’. Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak bisa mendakinya
dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.” (QS. 18:96-97)
Dalam teks
Arabnya, terdapat kata “al-qithr”, artinya “tembaga yang telah
dicairkan”, yang jika dicampurkan ke dalam besi maka besi itu akan
bertambah keras dan kuat.
Kedelapan, Al-Qur’an mengisyaratkan berbagai jenis industri yang telah dikerjakan para jin untuk Nabi Sulaiman,
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu (umat Israel) yang berterima kasih.” (QS. 34:13)
“Kemudian Kami tundukkan kepadanya (Sulaiman) angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan yang semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. 38:36-38)
Industri dan teknologi yang dikerjakan jin tidak berarti bahwa manusia tidak mampu mengerjakannya. Dalam kisah Sulaiman kita dapatkan sebagian manusia “yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab” (QS. 27:40) mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan oleh jin Ifrit.
Selain yang telah disebutkan, masih banyak industri yang diisyaratkan oleh Al-Qur’an.
Wassalaam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar